Agus Yulianto: Dedikasi dan Kreativitas dalam Mencetak Juara Pencak Silat Kategori Seni
METRONEWS.CO, Samarinda – Pencak silat, sebagai warisan budaya bangsa, tak hanya mengutamakan kekuatan fisik, tetapi juga seni gerak yang mempesona. Salah satu sosok yang tengah berjuang untuk membawa cabor ini ke puncak prestasi adalah Agus Yulianto, pelatih pencak silat kategori seni di Kalimantan Timur (Kaltim). Dengan dedikasi tinggi dan pengalaman bertahun-tahun, ia bertekad untuk terus mengukir prestasi melalui ketekunan dan kreativitas para atlet muda yang ia bina.
“Alhamdulillah, perkembangan para atlet kami sangat terlihat sejak seleksi hingga masuk ke Training Center (TC). Kami selalu fokus pada aspek fisik dan teknik. Setiap hari, kami memberikan latihan yang intens, dan hasilnya sudah mulai nampak,” ujar Agus, yang sedang memimpin latihan di gedung pencak silat Dispora Kaltim, Samarinda, Rabu (6/11).
Agus menyampaikan, meskipun pencak silat kategori seni membutuhkan waktu dan kesabaran, ia dan tim pelatih tetap berupaya maksimal untuk meraih target yang telah ditetapkan. Sebagai pelatih, ia tidak hanya memfokuskan latihan pada kekuatan tubuh, tetapi juga pada kecermatan gerak, keserasian, dan kekompakan tim.
Menjaga Tradisi, Meraih Prestasi
Dalam kategori seni pencak silat, terdapat tiga nomor utama yang menjadi sorotan, yaitu tunggal, regu, dan ganda. Saat ini, Agus melatih 12 atlet muda yang terbagi rata antara putra dan putri, masing-masing 6 orang. Pada kategori seni, aspek keserasian gerak sangat krusial, karena setiap gerakan harus mematuhi pola dan kebakuan yang telah ditentukan dari level nasional hingga internasional.
“Dalam kategori seni, yang kami tekankan adalah kesempurnaan gerakan dan kemantapan teknik. Baik di nomor tunggal maupun regu, gerakan harus serasi dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelas Agus.
Namun, meskipun sudah ada kemajuan signifikan, Agus tetap menghadapi tantangan, terutama dalam menyamakan persepsi gerakan antara atlet. Proses untuk menyelaraskan pola gerakan ini bukanlah perkara mudah, terlebih dalam kategori regu, di mana keserasian antar anggota tim sangat penting.
“Komunikasi adalah kunci. Kami harus memastikan bahwa setiap atlet memahami dan melakukan gerakan dengan cara yang sama. Setelah itu, baru kita fokus pada power dan keserasian gerak untuk menciptakan harmoni,” tambahnya.
Senjata Tradisional sebagai Daya Tarik Utama
Salah satu aspek yang membuat pencak silat kategori seni semakin menarik adalah penggunaan senjata tradisional seperti golok dan toya. Dalam nomor tunggal, ketelitian dalam memegang senjata dan menjaga aksesoris tetap terpasang menjadi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, karena kesalahan kecil seperti senjata yang lepas atau aksesoris yang terjatuh akan langsung mengurangi nilai performa.
“Ketepatan dalam memegang senjata, serta kesempurnaan gerakan dari awal hingga akhir, sangat menentukan nilai akhir. Ini adalah tantangan tersendiri bagi para atlet kami,” jelas Agus, yang selalu menekankan pentingnya detil dalam setiap gerakan. (Adv)