
Metronews.co, Samarinda-Sejarah Ende Lio dari mulai masa pendudukan Belanda hingga masa kemerdekaan selalu diwarnai dengan perjuangan.
Perjuangan yang awalnya merupakan perjuangan kedaerahan, beralih ke perjuangan pemikiran dan nasionalisme.
Sebagai bentuk sumbangsih kepada negara dan tanah kelahirannya, masyarakat Ende Lio NTT khususnya berada di dua Desa yakni Desa Jopu dan Desa wolokoli mendirikan organisasi yang disebut Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli.
Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli merupakan wadah silaturahmi, untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi serta menggabungkan pemikiran dan gagasan warga asal Jopu dan Wolokoli khususnya yang berada di perantauan.

Ketua Aliansi Jopu Wolokoli Dr.Gaspar Pera. M. Si mengatakan Aliansi Persekutuan Nusantara Jopu Wolokoli itu adalah cara untuk membangun kebersamaan anak-anak Jopu Wolokoli yang ada di tanah perantauan, sebagai bakti untuk terus mengingat kembali tanah kelahiran.
“Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli ini adalah ikatan anak- anak rantau dari Jopu dan Wolokoli dari sabang sampai merauke, kami mendirikan untuk membangun kebersamaan di tanah rantauan dan melihat kembali apa- apa yang menjadi perhatian daerah tempat kita berasal.” ujar Dr.Gaspar Pera M. Si, Ketua Aliansi Jopu Wolokoli di Samarinda Selasa (05/07/2021).
Lebih lanjut, Gaspar Pera menambahkan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari Akademisi, Politisi, Pengusaha, pedagang petani dah peternak. Dengan berbagai latar belakang yang dimiliki Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli diharapkan memberikan sumbangsih ide dan pemikiran untuk membangun tanah kelahiran serta membangun persatuan di tanah rantauan.
“Kami macam- macam profesi, ada dari sektor pertambangan, kontraktor, akademisi, politisi, pertanian, macam- macam, kita hidup di tanah rantauan, kita bekerja dengan cinta,” tambahnya.
Tujuan dibentuknya Aliansi Jopu Wolokoli yakni untuk memudahkan warga NTT untuk mendapatkan informasi terkait lapangan pekerjaan. Selain itu Aliansi ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan sesuai ilmu dan pengetahuan yang mereka punya serta berperan aktif untuk membangun tanah kelahiran.
“Sdm kita tidak cukup, kita dapat menggerakkan BBM dari bahan limbah, misalnya limbah sawit maupun limbah sorgum, itu yang menjadi perhatian kita ke depan, karena saat ini dunia sedang dilanda tekanan besar krisis pangan dan energi, makanya mari kita bersama pemerintah agar ketahananan pangan dan energi bisa di atasi,” katanya.
Gaspar berharap Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli tidak hanya bekerja untuk kepentingan sendiri dan semata hanya mencari profit, namun harus memperhatikan kondisi alam dan lingkungan sosial.
Tidak hanya fokus dibidang ekonomi dan sosial, Aliansi Nusantara Jopu Wolokoli fokus di bidang pendidikan dan budaya, dibidang budaya mereka bertujuan merawat warisan budaya seperti bangunan kuno, literatur sejarah dan Karya seni dan pola hidup.
“Terus dibidang Pendidikan kita ingin meningkatkan SDM, dalam hal ini meningkatkan pendidikan, ketertinggalan dan membantu persebaran ilmu pengetahuan,” tutupnya. (Advetorial)