Alphad Syarif Dilantik Menjadi Ketua Badan Pembinaan Sepakbola Prestasi Indonesia (BaPSPI) Kaltim
Metronews.co, SAMARINDA – Mantan Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif secara resmi dilantik menjadi Ketua Badan Pembinaan Sepakbola Prestasi Indonesia (BaPSPI) Provinsi Kalimantan Timur.
Alphad Syarif dilantik langsung oleh Sekjen BaPSPI Yudo Hadiyanto di Samarinda Sabtu (25/6/2022).
Usai dilantik, Alphad mengucapkan terimakasih kepada BaPSPI atas kepercayaan dan amanat untuk memimpin BaPSPI Kalimantan Timur. Iapun mengatakan pihaknya akan segera membentuk struktur kepengurusan di Kabupaten/Kota dan akan segera menggelar kegiatan pembinaan sepakbola usia dini.
“Terimakasih kami telah diberikan amanah untuk beribadah, ibadah tidak hanya berhubungan dengan Tuhan, tapi pengabdian kepada bangsa dan masyarakat juga merupakan ibadah, dan InsyaAllah kami akan segera membentuk kepengurusan di Kabupaten/Kota, setelah itu kami akan memulai kegiatan berupa pembinaan sepakbola, mudah-mudahan kami bisa menjalankan sepenuhnya amanah ini, demi perkembangan sepak bola khususnya di Kalimantan Timur.” ujar Alphad Syarif usai dilantik.
Lebih lanjut, Alphad Syarif mengatakan dirinya siap menjalankan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepakbola Indonesia.
“kami siap menjalankan Inpres Nomor 3 Tahun 2019. Dan kami langsung action sesuai arahan Bapak Sekjen dengan membuat sumber daya manusia dan bergerak untuk insan sepakbola.” jelasnya.
Sementara itu, Yudo Hadiyanto mengatakan Kalimantan Timur adalah Provinsi kelima yang dibentuk pengurus BaPSPI, kehadiran BaPSPI menurutnya solusi untuk sepakbola di Indonesia, karena ada pembinaan dan prestasi, tujuannya untuk percepatan pembangunan sepak bola indonesia.
Ia juga menjelaskan BaPSPI merupakan organisasi yang fokus menjalankan Inpres Nomor 3 tahun 2019 karena diakui sepakbola Indonesia masih belum begitu maju.
“BaPSPI akan menjalankan kompetisi dibawah naungan empat kementerian, kompetisi diikuti SSB oleh Kemenpora yang diikuti SSB menurut organisasi yang benar. Lalu, kompetisi diikuti sekolah formal SD, SMP dibawah Kementerian Pendidikan, dan, kompetisi diikuti santri dibawah Kementerian Agama serta kompetisi diikuti usia kampus yang 17 tahun ke atas sampai 22 tahun,” ujar mantan pemain sepakbola yang pernah membela banyak club di tanah air ini. (001)