BNN Samarinda Intensifkan Pemberantasan Narkoba di Kampung Tenun dan Jalan Lambung Mangkurat

METRONEWS.CO, Samarinda- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya. Fokus utama kali ini adalah dua kawasan yang masih menjadi titik rawan peredaran narkoba, yaitu Kampung Tenun di Samarinda Seberang dan Jalan Lambung Mangkurat. Kepala BNNK Samarinda, Sutrisno Hady Santoso, mengungkapkan hal ini dalam rilis akhir tahun yang disampaikan pada Selasa (31/12/2024).
“Keprihatinan kami sangat mendalam terhadap kondisi ini. Kami bertekad untuk mengembalikan kedua kawasan tersebut menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” kata Sutrisno. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, kedua lokasi tersebut dinilai masih menjadi pusat peredaran narkoba yang signifikan di Kota Samarinda.
Langkah Terpadu untuk Mencegah dan Menanggulangi
BNNK Samarinda, bekerja sama dengan BNNP Kaltim, berencana memperkuat patroli dan penindakan, meningkatkan jaringan informasi, serta menjalankan program pencegahan melalui edukasi kepada masyarakat. Program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) akan terus diperkuat dengan sosialisasi, deteksi dini, dan screening kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk pegawai instansi pemerintahan, swasta, dan pelajar.
Sepanjang tahun 2024, BNNK Samarinda telah melakukan screening terhadap 1.046 orang, yang terdiri dari 30 orang masyarakat umum, 485 pegawai instansi pemerintahan, 314 pekerja di sektor swasta, serta 217 pelajar dan mahasiswa. Hasilnya, sebagian besar, yakni 1.037 orang, dinyatakan negatif, sementara 9 orang lainnya terdeteksi positif.
Peran Aktif Masyarakat dan Penguatan Ekonomi Lokal
Sutrisno menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pemberantasan narkoba. “Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui peredaran narkoba di sekitar mereka,” imbuhnya.
Selain itu, Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi, juga mengambil langkah strategis untuk mengatasi masalah narkoba di wilayahnya. Menurutnya, masalah narkoba tak hanya berakar dari penyalahgunaan zat, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi sosial-ekonomi. Oleh karena itu, program pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kesehatan masyarakat sangat penting sebagai bagian dari pencegahan narkoba.
Aditya mengungkapkan rencana pelatihan bagi warga Samarinda Seberang yang berpotensi dalam bidang kerajinan lokal. Salah satunya adalah kerajinan Sarung Samarinda yang kini mendapat perhatian lebih, bahkan diakui oleh BNN Provinsi sebagai seragam resmi mereka. Ini merupakan langkah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus menjauhkan mereka dari godaan narkoba.
Rehabilitasi dan Penyembuhan Mandiri di Posyandu
Selain pemberdayaan ekonomi, Aditya juga mendorong pentingnya rehabilitasi bagi mereka yang terlanjur menjadi pengguna narkoba. BNN Provinsi merencanakan program penyembuhan sederhana yang bisa diakses melalui posyandu, dengan kader posyandu dilatih untuk memberikan rehabilitasi mandiri bagi pengguna narkoba pemula. Hal ini bertujuan agar kecanduan narkoba tidak berlanjut lebih jauh.
Aditya juga menekankan pentingnya merangkul mantan pengguna dan pengedar narkoba untuk kembali beraktivitas dalam kegiatan sosial. “Jangan dikucilkan, mereka bisa berperan aktif dalam kegiatan keagamaan atau sosial yang positif,” ujarnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, BNN, dan masyarakat, BNNK Samarinda optimistis bahwa peredaran narkoba di Kota Samarinda dapat diminimalisir, dan kedua kawasan yang saat ini menjadi fokus utama akan kembali menjadi wilayah yang aman, sehat, dan bebas dari pengaruh narkoba. (Rus)