
Metronews.co, Samarinda– Pemilihan Calon Legislatif (Caleg) tahun 2024 sudah dekat, sejumlah tokoh baik dari kalangan politisi maupun akademisi ramai- ramai mendaftarkan diri untuk mengikuti konstelasi pemilihan yang berlangsung lima tahun sekali itu.
Seperti hal nya Dr. Gaspar Pera, SE, MSi, pria kelahiran Ende Nusa Tenggara Timur ini membulatkan tekadnya untuk maju pada pemilihan calon anggota legislatif Provinsi Kalimantan Timur dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Bontang, Kutai Barat dan Berau.
Gaspar sapaan akrabnya itu mengatakan keinginannya untuk maju menjadi anggota legislatif tersebut tidak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, serta adanya dorongan warga perantau dari NTT. Menurutnya ia ingin menjadi wakil untuk memperjuangkan nasib warga perantau di tanah Borneo.
“Saya mencoba maju dengan keberanian, agar orang timur memiliki keterwakilan, saya rasa sayang kalau kami tidak memiliki keterwakilan di DPR, selain itu, banyak kerabat dan warga yang berasal dari NTT yang menginginkan saya maju” ujar Gaspar Pera kepada media ini.
Lebih lanjut, Gaspar mengatakan dirinya sudah jauh- jauh hari menyiapkan diri demi merebut hati masyarakat, bahkan ia juga membentuk tim- tim, relawan maupun relasi untuk sama- sama berjuang.
“Saya sudah membangun relasi, dan tim-tim kecil hingga ke desa-desa, selama ini banyak politisi yang datang ke masyarakat karena ada maunya, namun setelah mendapatkan suara, mereka menghilang dan tidak lagi memperjuangkan aspirasi masyarakat.” jelasnya.
Tidak hanya ingin meramaikan pemilihan Calon Anggota Legislatif, namun Gaspar juga berambisi untuk lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur.
Pria yang masih aktif sebagai dosen dan mengajar di beberapa Universitas di Kaltim ini menyadari jika pertarungan untuk meraih suara terbanyak tidak lah mudah, harus kuat secara materi.
“Saya menyadari, kalau di Kaltim ini banyak orang kuat secara materi, kalau bermain uang, kita orang timur pasti kalah, karena kita orang Timur tidak memiliki banyak uang, oleh karena itu saya maju ini, salah satunya untuk menghilangkan praktek kotor seperti politik uang” pungkasnya. (Lim)