Jadi Pembicara di WWF ke-10, Wali Kota Samarinda Andi Harun Tegaskan Pentingnya Perhatian ke Isu Laut dan Sungai

METRONEWS.CO, Dihadapan kepala daerah negara – negara asing, Andi Harun menyampaikan pidato tentang isu air yang menjadi kebutuhan dasar manusia.
Andi Harun juga satu meja dengan para pemimpin dunia lainnya, mereka menjadi speaker dalam forum pertemuan internasional di bidang air yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali tersebut.
Seperti ketertarikan Kota Konya, Turki terhadap pembangunan IKN Nusantara yang ramah lingkungan, hal itu direspons Andi Harun dalam forum.
Menurut Andi Harun, ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk membangun IKN sebagai kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Andi Harun menjelaskan bahwa pembangunan IKN tak hanya berfokus pada satu kota, namun juga pada pengembangan wilayah di sekitar IKN.
“Kami (Pemerintah Indonesia) ingin menciptakan ‘3 Cities Connected’ yang terdiri dari IKN, Balikpapan, dan Samarinda yang terintegrasi dengan baik dan saling mendukung,” ucap Andi Harun.
Sebagai informasi, forum pertemuan pemimpin dunia yang membahas isu air tersebut telah berlangsung secara rutin sejak tahun 1997, adapun tema yang diusung dalam WWF Ke-10 Tahun 2024 yaitu “Water for Shared Prosperity”.
“Banyak isu penting, di antaranya manajemen air, kemudian akses berkeadilan sekaligus berkelanjutan. Juga isu penting lainnya seperti mitigasi krisis, kerja sama global, kemudian hal lain yang memengaruhi tentang pengelolaan dan kebutuhan air adalah political proses local government policy. Dan juga isu korupsi dalam manajemen pengelolaan air, begitupula isu pelibatan lokal komunitas,” beber Andi Harun di WWF, Bali, Indonesia.
Lebih lanjut, Andi Harun menempatkan perhatian serius terhadap isu laut, terutama sungai yang jadi sumber baku, air bersih, air minum bagi banyak daerah di berbagai negara dunia.
“Sebab itu, kami memiliki komitmen final, semua negara yang tergabung dalam organisasi global, bahwa kita akan terus bekerja dan memelihara komitmen, untuk memastikan akses terhadap air berkeadilan dan transparan. Juga terus berkomitmen bahwa akses terhadap air bagian dari pemenuhan hak asasi,” jelasnya.
“We will works together with you, to maintenance our comitment to insurance guaranty access to climate water for the people. Access climate water is human right,” tambahnya.
Sebagai informasi, WWF Ke-10 di Nusa Dua, Bali, dihadiri para pemimpin dari berbagai negara, organisasi internasional, dan sektor swasta, yang memberikan kesempatan untuk menjalin kerjasama dan mendapatkan dukungan untuk pembangunan IKN.
Pembangunan IKN di Kaltim nampaknya juga menjadi daya tarik penduduk mancanegara yang ingin membangun kerja sama dalam megah proyek tersebut.
Negara Turki menjadi salah satunya. Ketertarikan besar terhadap pembangunan IKN diakui Wali Kota Konya, Ugur Ibrahim Altay.
Hal ini diungkapkan dalam kunjungannya ke World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali hari ini, Rabu (22/5/2024).
Altay menyebutnya sebagai “perencanaan jangka panjang yang matang”.
Atas hal inilah, negeri Timur Tengah ini menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerjasama dengan otoritas IKN.
Wali Kota Konya ini pun berencana mengirimkan staf pemerintahannya untuk menilik langsung pembangunan IKN.
“Kami ingin belajar dari pengalaman mereka ini. Kami yakin IKN akan menjadi kota yang luar biasa dan kami ingin menjadi bagian dari proses pembangunannya,” terang Altay yang juga merupakan Presiden Union Cities and Local Government (UCLG).