Martinus Soroti Kesenian dan Kebudayaan Kaltim yang Kurang Mendapatkan Perhatian
Metronews.co, SAMARINDA – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Martinus soroti persoalan kesenian dan kebudayaan di Kaltim yang dinilai kurang mendapatkan perhatian dari seluruh pihak.
Hal ini ia ungkapkan lantaran telah melakukan studi banding menuju Jakarta, Bandung, hingga Yogyakarta.
Bahkan ia mendapati bahwasanya, Kota Pelajar tersebut telah memiliki dua Peraturan Gubernur (Pergub) yang menyangkut tentang kesenian dan kebudayaan.
“Di Jogja ini sudah ada dua pergubnya yang mengangkut kesenian dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, apapun kebutuhan masyarakat terbentuk menjadi pergub,” terangnya.
Lebih lanjut Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, pihaknya akan lebih maksimal dalam memperjuangan hal serupa di Kaltim.
“Kami betul-betul mau maksimal selama masa pandemi ini, karena setelah bebas nantinya seni budaya pasti akan hadir lagi,” bebernya.
Sebagai Kepala Badan Kebudayaan Kaltim ia berharap, agar seluruh masyarakat dapat berbondong-bondong menjadi pelaku dalam Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kelak.
“Dalam konteks budaya ini pertama, Kaltim sebagai Ibu Kota Negara, saya berharap masyarakat kaltim dapat menyadari bahwa kaltim dengan hadirnya IKN harus berbondong-bondong menjadi pelaku. Jangan jadi penonton,“ tegasnya.
Beberapa tahun kedepan, sambung dia, masyarakat Kaltim bukan lagi bersaing antar manusia, melainkan antar aplikasi dan intelegensi (kecerdasan).
“10 tahun kedepan itu masyarakat Kaltim bukan lagi bersaing antar manusia, tapi antar aplikasi dan intelegensia. Saya berharap generasi muda dari sekarang menyiapkan diri menjadi tuan tumah dan siap bersaing,” tutup Martinus. (Lis/Adv/DPRD Kaltim)