Nuansa Tradisi dan Semangat Kolaborasi Warnai Peringatan Hardiknas 2025 di Mahulu

METRONEWS, Ujoh Bilang-Suasana Lapangan Alun-alun Ujoh Bilang berubah menjadi lautan warna dan semangat kebersamaan pada Rabu (7/5/2025), saat ratusan peserta dari berbagai kalangan mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Tak sekadar seremonial, peringatan kali ini menjadi panggung nyata bagi Mahakam Ulu (Mahulu) untuk menampilkan wajah pendidikan yang berakar pada budaya lokal dan semangat gotong royong.
Mengenakan pakaian tradisional khas Mahulu, para pelajar dari tingkat SD hingga SMA, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta unsur Forkopimda, bersatu dalam harmoni keberagaman. Upacara yang dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drg. Agustinus Teguh Santoso, M.Adm., Kes, mewakili Bupati Mahulu Dr. Bonifasius Belawan Geh berlangsung khidmat dan penuh makna.
Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momentum untuk menegaskan bahwa pendidikan adalah urusan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
Dalam pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, yang dibacakan oleh Pembina Upacara, ditegaskan bahwa pendidikan merupakan hak asasi dan hak sipil setiap warga negara.
“Pendidikan adalah proses membangun kepribadian utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa,” tegasnya.
Tak hanya sebagai sarana pengembangan individu, pendidikan juga disebut sebagai alat mobilitas sosial yang dapat mengangkat martabat bangsa. Menariknya, dalam konteks visi nasional, Presiden Prabowo melalui Asta Cita keempat telah menetapkan pendidikan sebagai prioritas strategis pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
“Pemerintah tak bisa berjalan sendiri,” kata Drg. Agustinus mengutip pernyataan menteri. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat, orang tua, dunia usaha, dan media dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Hardiknas di Mahulu tahun ini bukan hanya ajang refleksi, melainkan juga perayaan atas semangat kolaborasi sebuah modal sosial yang tak ternilai untuk membangun generasi masa depan yang kuat, cerdas, dan berkarakter. (Prokopim/aim)