Pemprov Kaltim Realisasikan Program “Gratispol” dan “Jospol”, Dari Perjalanan Religi, Hingga Insentif untuk Guru

METRONEWS, Samarinda- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur resmi merealisasikan dua program unggulan bertajuk Gratispol dan Jospol sebagai bentuk apresiasi terhadap para penjaga rumah ibadah lintas agama serta ribuan guru yang telah berjasa dalam membentuk generasi masa depan.
Dalam seremoni yang digelar hari ini, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji secara simbolis menyerahkan penghargaan berupa perjalanan religi gratis kepada para marbot masjid dan penjaga rumah ibadah non-muslim, serta insentif dalam bentuk buku tabungan kepada lebih dari 31.000 guru di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Namun, karena kondisi kesehatan Gubernur Rudy Mas’ud yang kurang fit, sambutan dan pernyataan resmi disampaikan oleh Wakil Gubernur Seno Aji.
“Program Gratispol dan Jospol ini adalah janji kami yang hari ini kami tunaikan. Ini bukan sekadar slogan kampanye, melainkan wujud nyata komitmen kami dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan spiritual bagi seluruh masyarakat Kaltim,” ujar Seno Aji, mewakili Gubernur Rudy Mas’ud Rabu (25/06)
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa mereka yang selama ini berada di garda terdepan menjaga nilai-nilai keimanan dan pendidikan harus mendapatkan perhatian negara.
“Para guru, marbot, dan penjaga rumah ibadah dari semua agama telah memberikan pengabdian luar biasa yang sering luput dari perhatian publik. Program ini adalah bentuk penghargaan kami atas ketulusan mereka,”sambungnya.
Data Penerima Manfaat
Pemprov Kaltim mencatat sebanyak 3.187 orang penjaga rumah ibadah yang menjadi penerima manfaat Gratispol, terdiri dari:
2.597 Islam
389 Kristen
144 Katolik
19 Hindu
22 Buddha
16 Konghucu
Sementara itu, program Jospol menyasar 31.545 guru, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, guru pondok pesantren, RA, MI, hingga MTs. Insentif diberikan melalui buku tabungan sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka dalam mencerdaskan anak bangsa.
Respons Penerima Manfaat
Salah satu penerima manfaat, Herman, marbot masjid di Samarinda, mengaku terharu.
“Kami sangat bersyukur. Baru kali ini kami mendapat perhatian sebesar ini dari pemerintah. Semoga ini terus berlanjut,”* ungkap Herman.
Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan
Di kesempatan yang sama, Pemprov Kaltim juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Kolaborasi ini ditujukan untuk mendorong kapasitas UMKM, koperasi, dan BUMDesa agar mampu menembus pasar ekspor dengan tetap menjaga prinsip pembangunan hijau berkelanjutan.
“Kami ingin desa-desa di Kaltim menjadi motor pertumbuhan ekonomi, tidak hanya nasional tapi juga global, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” pungkas Seno Aji.
Dengan peluncuran program-program ini, Pemprov Kaltim berharap masyarakat makin merasakan kehadiran pemerintah dan terdorong untuk terus menjaga kedamaian, mempererat persatuan, serta mendukung tercapainya visi Kaltim sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara yang sejahtera dan berkeadaban. (Ag)