Peringatan Hari Pancasila di Alun-Alun Ujoh Bilang, Mahakam Ulu: Nilai-Nilai Persatuan dan Toleransi Ditekankan
METRONEWS.CO, Mahakam Ulu – Suasana khidmat menyelimuti Alun-Alun Ujoh Bilang, Mahakam Ulu pada peringatan Hari Pancasila yang diselenggarakan dengan khidmat. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah petugas TNI, Polri, serta perwakilan organisasi perangkat daerah dan pelajar. Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berkomunitas, dengan menekankan pentingnya hidup dalam toleransi antar suku dan umat beragama..
Peringatan Hari Pancasila tahun ini menjadi momen yang sangat penting bagi masyarakat Mahakam Ulu. Wakil Bupati Yohanes Avun membacakan sambutan dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi.
Dalam sambutannya, Yudian Wahyudi mengingatkan bahwa Hari Pancasila adalah momentum penting di mana Bung Karno, proklamator kemerdekaan dan Bapak Pendiri Bangsa, pertama kali memperkenalkan Pancasila melalui pidatonya pada tahun 1945 di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).
“Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024 adalah “Pancasila: Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, sebuah tema yang mengandung makna bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa, seiring dengan visi menuju 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat. Pancasila mewakili nilai-nilai luhur seperti inklusivitas, toleransi, dan gotong royong.” Kata Yohanes Avun saat membacakan sambutan
Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun, menegaskan bahwa pembangunan bangsa Indonesia memerlukan kerjasama dari semua pihak, dengan menanamkan nilai Pancasila sebagai fondasi negara dan menjunjung tinggi nilai persatuan dalam masyarakat, tanpa memandang ras dan agama. Musyawarah dan mufakat menjadi kunci dalam mengambil keputusan, memastikan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Seorang pelajar, Oktavianus Mawen, menyatakan bahwa kehadirannya dalam upacara ini adalah bentuk penghormatan terhadap lahirnya Pancasila yang mewakili kesetiaan dalam membela negara. Dia menegaskan bahwa meskipun hidup dalam perbedaan, mereka tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
Generasi muda Indonesia didorong untuk berinovasi dengan cara-cara yang relevan dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. (Adv/DisKominfo Mahulu)