
Metronews.co, Mahakam Ulu– Sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia kakao mempunyai peran strategis dalam perekonomian indonesia. Salah satunya sebagai penyumbang devisa negara peringkat ketiga di sektor perkebunan.
Meski saat ini indonesia berada diurutan ketiga sebagai produsen biji kakao dunia setelah Pantai Gading dan Ghana namun Indonesia masih memiliki tanah yang luas dan subur yang terbentang dari sabang sampai merauke yang cocok untuk ditanami kakao.

Seperti halnya di Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur, pemerintah setempat berupaya mengembangkan tanaman kakao dengan mendorong masyarakatnya membuka lahan seluas- luasnya untuk tanaman kakao, apalagi permintaan kakao di daerah otonomi baru ini cukup tinggi.
“Di Mahakam Ulu, permintaan cukup tinggi 800 ton satu bulan, Sementara kita baru bisa memenuhi 30 sampai 35 Ton sebulan, dan potensi pengembangan kakao disini sangat terbuka lebar” ujar Yohanes Avun kepada media ini.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada beberapa kecamatan menjadi sentra produksi di antaranya Long Pahangai, Long Apari dan Laham.
“Seperti di Laham ini, pengembangan kakao sudah berlangsung sejak 2014, alhamdulillah, sekarang hasilnya sudah sangat dirasakan oleh masyarakat” bebernya.
“Kita masih memiliki lahan yang luas, tentu kita sebagaipemerintah memberi kesempatan kepada petani membuka lahan seluas- luasnya untuk mengembangkan kakao, kakao ini sangat menjanjikan apalagi saat ini permintaannya cukup tinggi, kami yakin permintaan akan tepenuhi jika petani sudah semakin giat mengembangkan penanaman kakao” tambahnya.
Biji kakao yang diproduksi petani mahakam ulu memiliki banyak keunggulan kualitas karena ditanam dengan perlakukan organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimiawikimiawi.
Ketua Kelompok Tani Kedawing PermaiVictorius Paran mengatakan selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, perawatan maupun pemanenan cukup mudah dilakukan.
“Selain keuntungan ekonomi, perawatan dan pemanenannya mudah,” pungkasnya. (Dan/Adv)