Puji Menyoroti Permasalahan Pendidikan Samarinda, Yang Bisa Mempengaruhi Penilaian Sebagai Kota Layak Anak
Sri Puji Astuti Ketua Komisi IV DPRD Samarinda
Metronews.co, SAMARINDA- Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Sri Puji Astuti menyoroti permasalahan pendidikan di Samarinda. Jumat (20/10/23).
Pihaknya mengungkapkan ada beberapa hal yang sering terjadi yakni bullying, kekerasan terhadap anak, pernikahan dini, anak jalanan (anjal) anak putus sekolah.
“Selain itu jika berbicara permasalahan pendidikan mencakup tiga hal, siswanya, infrastrukturnya dan sumber daya manusia (SDM) nya atau yang mengajar, nah sekarang kita tambah juga dengan dunia usaha dan media masa,” ungkapnya.
Puji menegaskan bahwa keseluruhannya memang harus berkontribusi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang telah disebutkan tadi.
Selain itu, penetapan sekolah inklusi dari pemerintah dimana Samarinda masih kekurangan SDM pengajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Ini sudah kami rapatkan juga dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda. Ini katanya akan ada pelatihan khusus,” tuturnya.
Politikus Partai Demokrat ini mengaku, dengan banyaknya problem ini tentu bisa mempengaruhi penilaian sebagai kota layak anak (KLA) pemkot harusnya bisa lebih serius lagi.
Harapannya, tidak hanya melakukan pelatihan untuk guru inklusi tetapi tenaga pendidik ini bisa menerima insentif lebih lantaran mengajar diluar bidangnya. (Zul/ADV/DPRD Samarinda)