Robinson Terpilih Jadi Ketua KTNA, Siap Sukseskan PEDA Kaltara 2025

METRONEWS.CO, TARAKAN — Kalimantan Utara bersiap menyongsong Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) 2025 dengan penuh optimisme. Rapat persiapan yang digelar pada Jumat pagi (06/09/2024) di Hotel Galaxy, Tarakan, dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Kehadiran Gubernur Kaltara, yang diwakili oleh Plh. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Burhanuddin, serta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir. Heri Rudiyono, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung acara ini.Yang menjadi sorotan adalah terpilihnya Robinson sebagai Ketua KTNA Provinsi Kalimantan Utara periode 2024-2029. Dengan semangat baru, Robinson berkomitmen membawa PEDA Kaltara ke tingkat yang lebih tinggi, khususnya dalam menghadapi tantangan era modern.
“Kita ibaratkan KTNA ini sebagai kapal besar yang siap mengarungi samudera luas. Para petani dan nelayan kita adalah penumpangnya, dan tujuan kita adalah mewujudkan kesejahteraan bagi mereka,” ujar Heri dalam sambutannya.
Burhanuddin, dalam arahannya, menegaskan pentingnya peran KTNA dalam mengembangkan kapasitas petani dan nelayan di Kalimantan Utara.
“KTNA hadir untuk memperkuat sektor pertanian dan perikanan dengan advokasi, pelatihan, dan penyuluhan. Organisasi ini juga menjadi penghubung penting bagi program-program pemerintah yang mendukung kesejahteraan petani,” jelasnya.
PEDA III di Era Teknologi
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Robinson, berbagai rencana dan agenda Pekan Daerah III yang akan digelar pada 2025 mulai disusun.
Kota Tarakan akan menjadi tuan rumah untuk PEDA kali ini, yang diharapkan berbeda dari dua edisi sebelumnya, yaitu tahun 2014 dan 2019.“PEDA III nanti akan lebih berwarna karena kita sudah masuk ke era teknologi modern. Saya harap, hal ini bisa menarik minat anak-anak muda untuk terlibat, khususnya para pemuda millennial yang berpotensi menjadi ‘Petani Berdasi,’” ungkap Robinson optimis.
Dalam wawancaranya, Robinson juga menegaskan pentingnya promosi produk lokal, termasuk pertanian, perikanan, hingga budaya seperti batik khas Kaltara.
“Ini adalah momentum besar untuk memperkenalkan ikon-ikon Kaltara di tingkat nasional. Kita butuh dukungan pemerintah untuk memberdayakan dan melindungi para petani kita,” ujarnya.
Menyasar Generasi Millennial
Robinson mencatat perjalanan PEDA dari masa ke masa. Di PEDA I, antusiasme petani masih minim, mengingat KTNA dan Kalimantan Utara saat itu masih baru terbentuk. Namun, PEDA II menunjukkan peningkatan signifikan dengan kehadiran 300-400 peserta.
“PEDA III akan menjadi tantangan baru, terutama di era teknologi ini. Kita menargetkan generasi muda untuk terlibat aktif. Siapa lagi yang akan menyelamatkan sektor pertanian dan ekonomi kalau bukan para petani millennial?” pungkas Robinson.
Dengan kepemimpinan yang baru dan semangat yang segar, PEDA III Kaltara 2025 diyakini akan menjadi ajang besar yang membawa dampak positif bagi petani, nelayan, dan masa depan pertanian di Kalimantan Utara.