
Metronews.co, KUTAI BARAT– Sebagai salah satu warisan budaya leluhur suku Dayak, rumah lamin atau dalam bahasa dayak Bentian di sebut Lou menjadi salah satu icon suku dayak yang di wariskan sejak turun temurun.
Seperti Rumah adat yang berlokasi di Kecamatan Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Lamin yang disebut-sebut sebagai salah satu budaya warisan nenek moyang suku Dayak ini kini di kembangkan menjadi icon yang menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan.Lamin megah ini berdiri kokoh di Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di Desa Dilang Puti Kecamatan Bentian Besar.
Rumah adat Lamin Bentian yang baru di resmikan oleh Bupati Kutai Barat FX Yapan ini di bangun oleh PT. Trubaindi Coal Mining dengan anggaran hingga 7.5 miliar.
kini dengan perkembangan zaman rumah adat lamin banyak menjadi obyek wisata yang patut untuk di lestarikan keberadaanya.
Bupati Kutai Barat FX Yapan mengatakan Rumah Adat Lamin Bentian di harapkan akan menjadi pusat informasi dan pusat kebudayaan sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kutai Barat.
“Rumah Adat Lamin Bentian ini, akan kita kembangkan untuk menjadi obyek wisata, dan diharapkan akan menjadi pusat informasi dan pusat kebudayaan sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini” ujar Bupati Kutai Barat FX Yapan disela-sela peresmian.

Kepala teknik tambang PT. Trubaindu Coal Mining Wahyu Harjanto menjelaskan pembangunan rumah adat Lamin ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat untuk tetap melestarikan budaya. Ia pun berharap dengan adanya lamin ini akan menjadi pusat kegiatan yang dapat memberikan dampak ekonomi dan budaya bagi masyarkarat Bentian.
“ini bentuk dukungan kita untuk tetap melestarikan budaya, kami juga akan terus memberikan pendampingan kepada masyarakat Bentian” ujar Wahyu Harjanto.
Sementara itu tokoh masyarakat Bentian Lorensius Balak mengapresiasi perusahaan yang telah membantu masyarakat dengan membangun sebuah lamin adat yang akan menjadi kebanggaan bagi masyarkat Bentian.
Masyarakat berkomitmen lamin ini nantinya akan di manfaatkan untuk aktifitas budaya dan kerajinan masyarakat sehingga sarana yang ada dapat menunjang ekonomi masyarakat Bentian. Dalam kegiatan ini juga dilakukan penanaman pohon ulin dalam rangka hari lingkungan hidup.
Meski dipelopori tiga kampung, namun lou bentian adalah persembahan untuk seluruh kampung di Kecamatan Bentian Besar. itulah mengapa di dalam bangunan Lou Bentian terdapat sembilan kamar yang merepresentasikan sembilan kampung yakni Penarung, Dilang Puti, Jelmu Sipak, Sambung, Randa Empas, Tende, Anan Jaya dan Tukuq. (*)
Editor: Redaksi Metronews.co