Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Dorong Transformasi Pelayanan Publik di Kaltim Menuju Smart City

METRONEWS.CO, Samarinda – Mahyudin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), hadir sebagai pemateri utama dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan pada 22 Mei 2024 di Universitas 17 Agustus, Jl. Ir H Juanda, Samarinda. FGD ini mengusung tema “Transformasi Pelayanan Publik dan Pemerintahan Daerah Kaltim Pasca Kehadiran IKN”.
Dalam pemaparannya, Mahyudin menekankan betapa krusialnya transformasi pelayanan publik dan pemerintahan di Kalimantan Timur, terutama dalam konteks perubahan besar dengan kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ia menjelaskan bahwa IKN Nusantara akan diusung sebagai kota berbasis Smart City, dan oleh karena itu, Kalimantan Timur harus beradaptasi dengan mengimplementasikan konsep Smart City untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan mempercepat layanan publik.
“Kalimantan Timur harus juga melakukan transformasi yaitu dengan mengubahnya menjadi smart city. Karena itu akan efisien, lebih murah, dan lebih cepat dalam pelayanan publik,” ujar Mahyudin dengan penuh keyakinan.
Mahyudin juga menyoroti pentingnya peran aktif mahasiswa dalam proses transformasi ini. Ia menegaskan bahwa Universitas 17 Agustus dipilih sebagai lokasi FGD ini untuk melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk masa depan. Mahyudin berharap para mahasiswa dapat menjadi generasi emas yang mampu membawa perubahan signifikan dalam pelayanan publik ketika mereka nanti memasuki dunia kerja.
“Peran ini harus melibatkan para mahasiswa juga. Saya berharap saat para mahasiswa ini masuk dalam pelayanan publik, mereka dapat melakukan perubahan secara signifikan,” tutup Mahyudin, memberikan semangat kepada para mahasiswa yang hadir.
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan praktisi, yang bersama-sama berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret untuk mewujudkan transformasi pelayanan publik di Kalimantan Timur. Dengan adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan Kalimantan Timur dapat menjadi model sukses implementasi Smart City di Indonesia.
Mahyudin menambahkan bahwa transformasi ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang perubahan budaya dan cara berpikir dalam melayani masyarakat.
“Kita harus siap berubah, baik dalam cara kita bekerja maupun dalam cara kita berpikir. Pelayanan publik yang cepat, murah, dan efisien adalah kunci untuk mendukung perkembangan IKN dan menjadikan Kalimantan Timur sebagai daerah yang maju dan modern,” pungkasnya.
Dengan demikian, FGD ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi serangkaian inisiatif yang lebih besar untuk mendorong kemajuan di Kalimantan Timur, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara yang akan membawa dampak luas bagi wilayah sekitarnya. (HBI MN)